Perbandingan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional, Bimtek Guru Belajar Seri AKM Tingkat SD, SMP, SMA/SMK
Perbandingan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional, Bimtek Guru Belajar Seri AKM Tingkat SD, SMP, SMA/SMK
Pada kesempatan kali ini sangkolan.com akan membahas mengenai Perbandingan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional. Setelah membahas Apa Perbedaan Ujian Nasional (UN) dengan Asesmen Nasional (AN) ? pada artikel sebelumnya, kami yakin teman-teman sudah punya gambaran mengenai Perbandingan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional.
Perbandingan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional |
Pertanyaan-pertanyaan yang seringkali muncul terkait dengan penghapusan Ujian Nasional dan pemberlakuan Asesmen Nasional antara lain apakah Asesmen Nasional adalah pengganti Ujian Nasional. Timbul pula kekhawatiran mengenai persiapan siswa, guru dan sekolah menghadapi Asesmen Nasional.
Untuk mendapatkan informasi yang tepat, Anda perlu membandingkan beberapa hal penting mengenai Ujian Nasional dan Asesmen Nasional terlebih dahulu.
Perbandingan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional |
Apa Itu Asesmen Nasional (AN) dan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) ?
Tujuan dan Manfaat Asesmen Nasional, Bimtek Guru Belajar Seri AKM Tingkat SD, SMP, SMA/SMK
Apa Perbedaan Ujian Nasional (UN) dengan Asesmen Nasional (AN) ?
Perbandingan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional
Berikut penjelasan setiap poin pembeda AN dan UN:
- Tujuan penyelenggaraan Asesmen Nasional dan Ujian Nasional tidak sama. Seperti yang telah dijelaskan pada topik dan aktivitas sebelumnya, Asesmen Nasional bertujuan untuk mengevaluasi mutu sistem pendidikan di Indonesia, sedangkan Ujian Nasional bertujuan untuk mengevaluasi capaian hasil belajar siswa secara individu.
- AN diberlakukan untuk semua jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah pertama, dan pendidikan menengah atas. Ini termasuk MI, MTS dan MAN, serta program kesetaraan. Sementara UN berlaku mulai jenjang pendidikan menengah pertama dan atas saja.
- Asesmen Nasional tidak diselenggarakan pada akhir jenjang pendidikan sebagaimana Ujian Nasional, melainkan di tengah jenjang pendidikan. Yaitu pada kelas 5, 8, 11. Hal ini dilakukan untuk mendorong guru dan sekolah melakukan tindak lanjut perbaikan mutu pembelajaran setelah mendapatkan hasil laporan AN. Jadi bukan sekedar untuk mengetahui capaian hasil belajar siswa sebagai salah satu syarat kelulusan.
- Pada pelaksanaannya, Asesmen Nasional menggunakan metode survei. Metode survei dilakukan dengan mengambil sampel siswa diambil secara acak dari setiap sekolah. Berbanding terbalik dengan Ujian Nasional yang menggunakan metode sensus dimana semua siswa di seluruh Indonesia wajib mengikutinya.
- Model soal asesmen yang diberikan dalam AN lebih bervariasi bukan sekedar pilihan ganda dan uraian singkat sebagaimana yang diberikan dalam UN.
- Salah satu komponen hasil belajar murid yang diukur pada asesmen nasional adalah literasi membaca dan numerasi. Asesmen ini disebut sebagai Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) karena mengukur kompetensi mendasar atau minimum yang diperlukan individu untuk dapat hidup secara produktif di masyarakat. Sementara Ujian Nasional berbasis mata pelajaran yang memotret hasil belajar murid pada mata pelajaran tertentu. Hal inilah yang terkadang memberi kesan mata pelajaran yang penting dan kurang penting dalam pendidikan. Dalam hal ini, AKM memotret kompetensi mendasar yang diperlukan untuk sukses pada berbagai mata pelajaran.
- Metode penilaian AN dan UN pun berbeda meskipun keduanya berbasis komputer. AN menggunakan metode penilaian Computerized Multistage Adaptive Testing (MSAT). MSAT ialah metode penilaian yang mengadopsi tes adaptif, dimana setiap siswa dapat melakukan tes sesuai level kompetensinya.
Label: akm, guru belajar, kunci jawaban akm
<< Beranda